Pengumuman Google baru-baru ini untuk menghentikan platform A/B testing untuk website, Google Optimize, telah mengejutkan banyak marketer. Diluncurkan sejak 2016 dan dikabarkan akan berhenti pada 30 September 2023, para marketer sekarang sedang mencari solusi alternatif untuk menjalankan eksperimen-eksperimen mereka.
Bagi marketer, transisi ke platform baru akan membutuhkan banuak effort. Mengekspor data dari Google Optimize, memperbarui kode situs web, dan melatih tim di platform baru adalah beberapa hal yang harus dilakukan. Namun, dengan beberapa alternatif yang tersedia, transisi seharusnya tidak terlalu sulit bagi marketer.
Pada artikel ini, kami akan membahas dampak dari dihentikannya Google Optimize dan merekomendasikan lima alternatif populer untuk marketer yang sedang mencari tool A/B testing website yang baru.
Pentingnya Platform A/B Testing Website
Tool untuk menjalankan A/B test di website sangat penting bagi kamu yang ingin mengoptimalkan kinerja website perusahaan atau milik pribadi. Alat ini memungkinkan kamu menjalankan eksperimen untuk menentukan perubahan desain, copywriting, atau fungsionalitas website mana yang akan memberikan hasil terbaik. Dengan membandingkan kinerja dua atau lebih varian, kamu dapat membuat keputusan berdasarkan data tentang perubahan mana yang harus dilakukan.
Apa Dampak Dihentikannya Google Optimize?
Dengan dihentikannya Google Optimize berarti marketer harus mencari platform baru untuk memenuhi kebutuhan eksperimen dan meningkatkan user experience di website mereka. Berikut adalah 6 dampak utama yang mungkin akan dirasakan oleh para marketer akibat dari penghentian Google Optimize:
- Peningkatan biaya marketing: Salah satu kemudahan yang ditawarkan oleh Google Optimize adalah tidak dipungut biaya alias gratis. Jika kamu bekerja di UMKM, memiliki bisnis sendiri, atau freelancing, kamu mungkin harus mengeluarkan biaya tambahan untuk beralih ke platform A/B testing lainnya.
- Harus belajar lagi: Kamu mungkin perlu menginvestasikan waktu dan tenaga lebih untuk mempelajari cara menggunakan tool A/B testing yang baru dan membaca datanya sebelum mulai menjalankan eksperimen.
- Kesulitan dalam Pengujian A/B: Pengujian A/B atau A/B testing merupakan aktivitas penting dalam digital marketing, terutama untuk meningkatkan user experience. Dengan berakhirnya Google Optimize, kamu mungkin akan kesulitan untuk melakukan pengujian dan eksperimen yang efektif di website yang kamu kelola.
- Hilangnya Fitur Personalisasi: Dengan dihentikannya Google Optimize, kamu tidak lagi dapat menggunakan fitur personalisasi untuk memberikan pengalaman khusus kepada masing-masing user berdasarkan perilaku, preferensi, dan data lainnya.
- Penurunan Efisiensi: Tanpa Google Optimize, proses optimisasi website kamu bisa menjadi kurang efisien dan lebih memakan waktu, karena bisa jadi kamu harus menggunakan berbagai macam tool dan proses yang berbeda.
- Potensi Penurunan Konversi: Dengan hilangnya akses ke fitur personalisasi dan A/B testing, wesbite kamu mungkin akan mengalami penurunan conversion rate karena kehilangan kesempatan menjalankan eksperimen-eksperimen yang bertujuan untuk mendapatkan konversi yang maksimal. Hal ini dapat berdampak pada keuntungan bisnis.
Namun, dengan adanya beberapa alternatif yang tersedia, transisi ini seharusnya tidak terlalu sulit bagi para marketer. Kamu harus mulai merencanakan dari sekarang sehingga kamu memiliki cukup waktu untuk beralih sebelum Google Optimize pensiun pada September 2023.
5 Alternatif Google Optimize untuk A/B Testing Website
1. Adobe Target
Adobe Target adalah platform optimisasi dan personalisasi website yang dikembangkan oleh Adobe Systems. Kamu bisa menggunakannya untuk memberikan pengalaman yang dipersonalisasi kepada pelanggan/pengguna berdasarkan perilaku, preferensi, dan data lainnya. Adobe Target juga membantu untuk membuat, menguji, dan memberikan konten/penawaran yang dipersonalisasi secara real-time, di berbagai channel seperti website, aplikasi, dan email.
Harga untuk Adobe Target bervariasi berdasarkan beberapa faktor, seperti jumlah fitur dan support yang dibutuhkan, jumlah pengguna, dan jumlah pengunjung unik bulanan ke website. Adobe menawarkan berbagai paket, termasuk uji coba gratis, untuk memenuhi kebutuhan bisnis dengan berbagai ukuran dan persyaratan. Jika tertarik, kamu bisa menghubungi Adobe secara langsung untuk mendapatkan penawaran yang akurat untuk kebutuhanmu secara spesifik.
2. Optimizely
Optimizely menawarkan berbagai fitur seperti pengujian A/B, pengujian multivarian, personalisasi, serta analisis dan pelaporan yang terperinci. Dengan Optimizely, kamu dapat mengoptimalkan website kamu untuk meningkatkan conversion rate, user engagement, dan serta pertumbuhan bisnis.
Terkait harga, Optimizely menawarkan beberapa paket untuk memenuhi kebutuhan bisnis dengan berbagai ukuran dan persyaratan. Biaya Optimizely dapat sangat bervariasi, tergantung pada tingkat fitur dan dukungan yang dibutuhkan, jumlah pengguna, dan jumlah pengunjung unik bulanan ke situs web. Namun, ada beberapa paket yang menawarkan free trial.
Sebagai salah satu platform yang direkomendasikan Google sebagai alternatif, Optimizely menawarkan diskon spesial bagi para pengguna Google Optimize yang ingin bermigrasi ke Optimizely. Cek detailnya disini.
3. VWO
Selain Optimizely, Google juga merekomendasikan VWO (Visual Website Optimizer) sebagai alternatif dari Google Optimize. Selain fitur personalisasi dan A/B testing, VWO juga menawarkan fitur Heat Map, dimana kamu bisa mengetahui bagian mana yang paling sering diklik pengunjung dan sejauh mana pengunjung melakukan scrolling di website kamu.
Kabar baiknya, jika pengunjung website kamu masih dibawah 50,000 pengunjung/bulan, kamu bisa menggunakan VWO secara gratis. Lihat detil pricingnya disini.
4. Crazy Egg
Crazy Egg merupakan salah satu platform A/B testing yang cukup populer digunakan oleh para marketer. Fitur unik yang ditawarkan selain A/B testing adalah Recording, dimana tool ini akan menyimpan rekaman video bagaimana pengunjung berinteraksi dengan website kamu dan mendeteksi error yang kemungkinan mengganggu kenyamanan pengunjung.
Dalam hal harga, Crazy Egg menawarkan beberapa paket yang disesuaikan dengan jenis bisnisnya: agensi, e-commerce, education, shopify dll. Biaya berlangganan Crazy Egg mulai dari $24,50 per bulan untuk paket basic, dimana cocok untuk website yang memiliki kurang dari 20.000 page views/bulan. Crazy Egg juga menawarkan free trial 30 hari jika kamu ingin mencobanya terlebih dahulu.
5. Convert
Rekomendasi yang terakhir adalah Convert. Dari sisi fitur yang ditawarkan tidak jauh berbeda dengan platform-platform yang dijelaskan sebelumnya. Namun, salah satu kelebihan Convert adalah bisa diintegrasikan ke banyak platform seperti: Google Analytics, Hubspot, Shopify, Hotjar dll.
Kamu bisa menggunakan Convert mulai dari $99/bulan jika pengunjung kamu dibawah 15,000 user/bulan. Jika kamu masih ingin coba-coba, Convert juga menawarkan free trial 15 hari. Detilnya bisa dicek disini.
Kesimpulannya, penghentian Google Optimize membuat adana perubahan yang signifikan bagi marketer. Namun, dengan beberapa alternatif yang tersedia, transisi seharusnya tidak sulit. Kamu harus mulai merencanakan sejak sekarang sehingga memiliki cukup waktu untuk beralih sebelum Google Optimize pensiun pada bulan September 2023.
Memilih alternatif yang tepat akan tergantung pada kebutuhan dan tujuan masing-masing Perusahaan. Tugas kamu sebagai marketer harus meneliti setiap alternatif dan menentukan platform mana yang paling sesuai dengan kebutuhan dan anggaran perusahaan. Dalam hal A/B testing website, ada banyak pilihan yang tersedia, dan memilih yang tepat dapat membantu meningkatkan kinerja website untuk mendorong pertumbuhan bisnis.
1 Comment
Pingback: Kenali A/B Testing Digital Marketing untuk Optimasi Website!