Apa yang kamu lakukan jika ingin tahu cara menurunkan berat badan? Sebagian besar dari kita mungkin lebih banyak yang mencari tahu caranya lewat Google Search ketimbang berkonsultasi ke Ahli Gizi atau Personal Trainer.
Faktanya, kata kunci “cara menurunkan berat badan” sering jadi kata kunci paling populer setiap tahunnya menurut Google Trends, setelah “cara jualan online” atau “cara membuat surat lamaran kerja”.
Jadi, sebelum kita membahas lebih lanjut secara detail bagaimana sistem pada Google Searh bekerja. Kita perlu pahami dulu perilaku orang atau user intention ketika menggunakan Search Engine.
Kenapa Orang Menggunakan Search Engine?
Ketika kita mencari kata kunci tertentu, Google akan menampilkan hasil yang paling relevan dan dapat menjawab intensi pencarinya. Sehingga, untuk dapat memaksimalkan strategi search engine optimization, kita juga perlu mengetahui bagaimana orang menggunakannya.
Umumnya, orang menggunakan search engine untuk mendapatkan informasi, melakukan transaksi, atau untuk mendapatkan hiburan. Mengutip dari Search Engine Journal, ada tiga klasifikasi intensi orang menggunakan Google berdasarkan kata kunci pencariannya, yaitu “Do-Know-Go”:
- DO (Transactional Keyword) – Orang menggunakan keyword transactional untuk melakukan sesuatu atau membeli barang tertentu. Penargetan kata kunci ini sangat penting digunakan untuk kamu yang memiliki bisnis yang menjual produk tertentu. Contoh keyword: “harga laptop”, “sepatu sneakers”, “produk penumbuh rambut”, dan sebagainya.
- KNOW (Informational Keyword) – Orang menggunakan keyword informational untuk mempelajari dan memahami tentang sesuatu. Seperti berita terbaru hari ini, tips dan trik, atau cara membuat sesuatu. Kata kunci ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan brand awareness dengan memberikan artikel yang relevan dengan produk yang dijual.
- GO (Navigational Keyword) – Orang sudah tahu nama brand atau tempat. Sehingga alasan orang menggunakan keyword ini adalah untuk mengunjungi website atau lokasi brand tersebut. Seperti saat orang mencari kata “Facebook”, “Youtube” atau “Google Analytics”, kemungkinan besar mereka ingin membuka platform tersebut.
Mengetahui user intention ini cukup penting dalam penerapan strategi SEO, agar kita dapat menyediakan konten yang relevan sesuai alasan di balik kenapa orang mencari kata kunci tertentu.
Sebab, salah satu tahapan Google Search bekerja adalah ranking, dimana Google akan menampilkan website yang paling relevan dengan kata kunci yang dicari oleh penggunanya.
Lalu, Bagaimana Google Search Bekerja?
Singkatnya, search engine seperti Google atau Bing bekerja menggunakan 3 fungsi seperti berikut:
- Crawling – Tahap menjelajahi semua website atau URL yang tersedia dan dapat ditemukan di internet.
- Indexing – Menyimpan hasil yang ditemukan saat di tahap crawling menjadi kategori atau label tertentu.
- Ranking – Menampilkan website yang paling relevan dan paling memungkinkan untuk menjawab intensi dari kata kunci yang dicari.
Sekarang, mari kita bayangkan Google sebagai perpustakaan. Saat kita mengunjungi perpustakaan, kita dapat menemukan ratusan hingga jutaan buku yang dapat ditemukan dan tersebar di lemari, rak buku, etalase, atau di atas meja. Saat ini dapat kita bayangkan sedang berada di tahap Crawling.
Ketika kita mengunjungi masing-masing rak buku dan mengintip semua judul buku yang ada. Kita akan menyadari kalau buku-buku tersebut terbagi menjadi beberapa kategori, seperti Sejarah, Sosial, Psikologi, Sains, dan sebagainya. Tahap ini dapat kita anggap sebagai proses Indexing.
Lalu, untuk menjawab pertanyaan “cara menurunkan berat badan”, akhirnya kita berhenti di satu area yang memiliki beberapa pilihan buku di kategori Health & Nutrition dan mengambil buku tentang “Tips Diet Anti Gagal” yang kita anggap paling bisa menjawab pertanyaan di atas. Saat ini kita sudah berada di tahap Ranking.
Crawling: Cara Google Menemukan Semua Website yang Ada di Internet
Pada analogi perpustakaan di atas, siapakah orang yang memegang peran penting menjelajahi seluruh perpustakaan untuk menemukan buku yang paling tepat untuk menjawab pertanyaan kita?
Jawabannya mungkin adalah pustakawan, yang setiap hari bertugas menjaga semua buku dan secara tidak langsung selalu mengunjungi semua area yang ada.
Tugas serupa di Google Search diperankan oleh sebuah “web spiders” yang bernama Googlebot. Dimana “laba-laba” ini bertugas untuk mendatangi seluruh website yang ada melalui jaring-jaring yang saling terkait. Dalam hal ini, maka website kita harus bisa dikunjungi dan juga menggunakan hyperlinks.
Agar “web spider” dapat melacak website yang kita miliki, maka beberapa hal di bawah ini dapat kita lakukan:
- Halaman atau website kita tidak dihalangi oleh file robots.txt
- Memiliki navigasi halaman dengan struktur yang jelas, dimana semua halaman dapat ditemukan dengan mudah pada menu-menu yang ada.
- Menggunakan sitemap.xml (URL yang berisi direktori seluruh halaman yang ada di website)
- Tidak ada crawl error pada status code (4xx, atau 5xx)
- Mendapatkan backlink atau external link dari website lain yang memiliki kualitas domain tinggi
Indexing: Menyesuaikan Website dengan Kata Kunci Pencarian
Memastikan website kita dapat di crawl oleh Googlebot belum cukup, apabila isi konten yang dimiliki tidak cocok dengan kata kunci yang dicari seseorang. Pada tahap ini, web spiders akan bertugas untuk memilah website-website yang memiliki elemen yang sesuai dengan kata kunci tersebut.
Mari kita bayangkan lagi ketika kita ingin menarget kata kunci “cara menurunkan berat badan”, tetapi artikel yang kita sediakan justru membahas tentang “cara mengganti aki mobil”. Google tentu tidak akan meng-index artikel kita karena tidak mengandung unsur dari menurunkan berat badan maupun sinonimnya.
Lalu, apa yang dapat kita lakukan agar Google bisa melakukan indexing di website kita? Pastikan beberapa hal ini sudah kamu lakukan:
- Textual content seperti pada title, meta description, alt attributes, alt image, atau video mengandung kata kunci yang ingin ditarget
- Robot meta tag tidak memerintahkan untuk “noindex”, kecuali halaman kamu menyimpan informasi penting seperti login dashboard atau sejenisnya.
- Robot meta tag tidak memerintahkan untuk “nofollow”. Secara default, semua website akan memiliki atribut “follow” yang berarti web spiders diperbolehkan untuk mengikuti dan melewati link untuk melakukan crawling.
- Halaman tidak memiliki duplicate content atau konten yang sama persis pada website lain.
- Melakukan Request Indexing di Google Search Console apabila belum dapat di index
Baca juga: Website Baru Anda Belum Masuk Halaman Pencarian Google? Coba Lakukan Request Indexing!
Ranking: Menentukan Website Pemenang untuk Ditampilkan di Halaman Pertama Google
Setelah website atau halaman kita sudah bisa di crawl dan di index oleh Google. Maka langkah penting selanjutnya adalah bagaimana cara halaman kita bisa menang melawan website lain yang menarget kata kunci yang sama dan muncul di Google Search Result Pages (SERPs).
Salah satu caranya adalah dengan membuat konten yang bermanfaat. Saat ini, Google lebih menekankan pada people-first content seperti pada Helpful Content Update yang berarti kita juga harus fokus untuk membuat konten yang benar-benar berguna, dapat diandalkan, dan menjawab pertanyaan penggunanya.
Selain fokus pada high quality content, beberapa faktor pendukung ini juga dapat dilakukan untuk meningkatkan ranking factor di halaman kita:
- Mendapatkan backlink berkualitas dari website lain yang memiliki Domain Authority baik.
- Memiliki performa Site Speed yang relatif cepat. Dapat dites menggunakan tools PageSpeed Insights.
- Tampilan website sudah mobile-friendly
- Menulis konten yang menerapkan E-A-T (Expertise – Authoritativeness – Trustworthyness)
Kesimpulan
Memiliki website untuk bisnismu sangatlah penting. Namun, memiliki website yang dapat muncul di halaman pencarian Google akan memberi dampak besar, karena potensi traffic yang bisa dihasilkan tergolong besar dengan cost per acquisition yang lebih rendah dibandingkan paid channel.
Namun, agar dapat masuk ke halaman pencarian Google, kita harus paham bagaimana Google Search bekerja. Apa yang perlu dilakukan agar proses Crawling, Indexing, dan Ranking dapat kita lewati dengan benar? Konten seperti apa yang cocok untuk menjawab user intention? Apakah kita perlu menarget Transactional Keyword, Informational Keyword, atau Navigational Keyword?
SEO bukan strategi yang dapat membuahkan hasil dalam semalam. Butuh waktu dan tenaga lebih di awal, untuk mencapai hasil yang besar di akhir.
Source:
Search Engine Journal – Google Search Central – Moz – Ahrefs
1 Comment
Pingback: Apa itu Content Management System? Kelebihan dan Contohnya!