Konten Evergreen – Mengutip laman Business Daily News, Evergreen Content merupakan konten yang tetap “segar” dalam periode atau jangka waktu yang lama. Dengan cerita yang selalu menarik, kamu dapat membuat konten yang tidak terikat dengan peristiwa terkini atau momen tertentu. Topik ini akan melibatkan audiens dalam rentang waktu kapan saja.
Contoh sederhananya, ketika kamu berbelanja di toko kelontong, bahan makanan seperti mie instan atau kacang polong akan tahan lebih lama daripada susu murni yang hanya bertahan seminggu sampai sebulan. Kamu dapat membuat konten yang longterm sebagai investasi jangka panjang pula.
Kesimpulan utama: konten evergreen adalah materi yang memberikan nilai bagi audiens tanpa kenal waktu (meski telah melewati tanggal publikasi). Traffic dari konten evergreen pun dapat terus tumbuh dari waktu ke waktu.
Kenapa Penting untuk Membuat Konten Evergreen?
Berikut beberapa alasan mengapa konten evergreen penting dalam strategi pemasaran konten, terutama dalam mengoptimalkan mesin pencari ke situs-mu :
1. Tetap Relevan Dalam Jangka Panjang
Menurut laman SendPulse, evergreen content dapat meningkatkan prospek jangka panjang bagi bisnis kamu. Hal ini dikarenakan topik yang kamu angkat tidak lekang oleh waktu, sederhananya topik ini tetap mempunyai demand dan tetap relevan dalam beberapa tahun ke depan. Kamu bisa memberikan konten yang informatif atau edukasi sesuai dengan target audiens/pasar. Dengan konten ini, intensitas kunjungan ke situs akan tetap terus berkembang dan meningkat walau kamu tidak membuat konten sebanyak itu.
2. Tidak Terikat oleh Waktu, Trend, atau Musim
Menambahkan tahun (“Rekomendasi Destinasi Wisata tahun 2023”) ke dalam judul dapat membatasi konten kamu diakses. Meskipun isi dalam artikel tersebut masih menarik audiens, artikel tersebut tidak semenarik artikel lain yang tidak terikat pada jangka waktu tertentu.
Hal yang sedang menjadi perbincangan panas atau sedang trending pasti terdapat dalam periode tertentu. Ketika kamu membuat suatu artikel dari trending topic, awalnya akan banyak kunjungan ke artikel tersebut. Namun beberapa minggu kemudian artikel akan mengalami penurunan kunjungan dan dianggap “basi” karena sudah out of date.
Kuncinya bahwa kamu harus memastikan isi konten bermanfaat, menarik, dan relevan bagi audiens untuk jangka waktu yang lama.
3. Mendapat Rank Lebih Tinggi di Google
Evergreen content dapat membuat situs web kamu memiliki peringkat yang lebih tinggi di mesin pencarian! Hal ini dikarenakan konten evergreen memiliki masa simpan yang lama dan traffic yang dihasilkan dapat meningkat seiring waktu.
Menurut laman Search Engine Journal, kamu dapat mengoptimalkannya dengan membuat konten evergreen yang memiliki keyword tepat. Lakukanlah riset kata kunci untuk menemukan yang paling perform.
Seperti Apa Contoh Konten Evergreen?
Konten evergreen biasanya memuat informasi yang selalu dicari audiens. Informasi yang diberikan pun beragam dengan berbagai format juga, salah satunya infografis. Berikut contoh konten evergreen :
Tips
Memuat informasi tips & trick sesuai target audiens. Contohnya, “Tips Memasak Menggunakan Anglo”, “Tips Membuat Blog Sederhana”, “Tips Mengerjakan Ujian Nasional”, dan masih banyak lagi.
How-to
Memberikan panduan melalui suatu proses. Contohnya, “Cara Menumbuhkan Organic Traffic”, “Cara Memelihara Sayuran Hidroponik”, “Cara Membuat Situs Web”, “Cara Memulai Blog“, “Cara Membangun Pagar”, dan masih banyak lagi.
Review
Memuat testimonial atau review dari suatu produk atau jasa. Contohnya, “Review Makanan Pedas di Jakarta”, “Review Laptop ACER Terbaru”, “Review Produk Skincare”, dan masih banyak lagi.
Listicles
Memuat informasi dengan bernomor. Contohnya, “15 Cara Mengatasi Stres”, “7 Cara Menghemat Pengeluaran”, “10 Contoh Sumber Daya Terbarukan”, “5 Rekomendasi Cafe Rumahan”, dan masih banyak lagi.
Questions and Answers
Berisi jawaban atas beberapa pertanyaan umum dari audiens. Contohnya, “Kapan Waktu Terbaik Membeli Rumah?”, “Bagaimana Mendaftar Perguruan Tinggi Negeri?”, “Di Mana Saya Dapat Membeli Saham Secara Online?”, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Gimana Cara Menentukan Niche Blog yang Tepat dan Contohnya
Tips Membuat Konten Evergreen
Konten evergreen berasal dari keyword. Jadi, sebelum kamu menulis artikel yang menarik, kamu perlu mencari tahu istilah apa atau topik yang relevan dengan bisnis kamu dan dapat memberikan dampak jangka panjang. Beberapa hal yang perlu kamu perhatikan ketika membuat konten evergreen :
1. Riset Keyword dengan Search Volume Tinggi
Menentukan dan mencari keyword dengan search volume yang tinggi (kamu dapat mencarinya di Semrush, Google Trends, Google Search Console, WordStream, Ahrefs, dll). Volume pencarian merupakan tolak ukur apakah keyword tersebut mempunyai demand dan mengetahui seberapa sering topik tersebut dicari oleh audiens. Jika keyword tidak memiliki volume pencarian yang tinggi, kecil kemungkinannya audiens akan menemukannya. Pada saat yang sama, ingatlah bahwa kamu mungkin memiliki banyak persaingan untuk keyword dengan volume pencarian lebih tinggi.
Keyword atau kata kunci yang ideal memiliki volume pencarian yang tinggi dan persaingan yang rendah.
2. Perbarui dan Update Konten Secara Berkala
Dalam membuat konten evergreen, walaupun konten yang kamu bahas relevan dalam jangka waktu yang panjang, usahakan kamu tetap update dan perbarui konten sesuai dengan perkembangan dunia terbaru. Sebagai contoh, ketika kamu membuat konten tentang “Rekomendasi Destinasi Wisata di Yogyakarta” pada tahun 2022, pastikan memperbarui isi artikel tersebut pada 2023 juga. Hal ini dikarenakan ada kemungkinan perubahan terkait kondisi terbaru dari destinasi wisata yang ditulis, seperti pindah lokasi, berganti kebijakan, bahkan tutupnya destinasi wisata sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman maupun misinformasi.
Periksa juga internal maupun eksternal link yang kamu tambahkan pada artikel tersebut, apakah masih relevan? Dengan melakukan update dan menghapus isi konten yang tidak relevan, kamu dapat menarik pembaca baru. Bahkan jumlah traffic yang dihasilkan juga mungkin lebih besar.
3. Berikan Visual yang Menarik hingga Infografis
Dalam membuat konten evergreen, kamu juga perlu menambahkan visual yang sesuai dengan isi artikel dan selalu update dengan kondisi terkini. Pastikan foto yang kamu gunakan sesuai dengan representatif dari topik tersebut. Beberapa sumber yang dapat kamu gunakan untuk mencari visual, seperti Freepik, Unsplash, Pexels, dan masih banyak lagi.
Penggunaan visual tambahan pada konten evergreen menyesuaikan topik yang diangkat. Ketika artikel memuat tentang tutorial, visual yang digunakan harus berbeda pada setiap langkah-langkahnya. Sementara pada postingan blog sederhana, setidaknya kamu menggunakan satu visual profesional yang relevan.
Kesimpulan
Pada akhirnya, kamu dapat menghasilkan traffic yang banyak dengan prospek yang lebih menguntungkan dalam waktu yang efisien. Membuat konten evergreen juga tidaklah sulit. Seperti investasi, kamu cukup menggunakan 3-4 jam untuk menulis satu artikel yang bersifat longterm dengan return yang banyak di masa depan, terutama untuk bisnis kamu!
Baca Juga: Apa Itu User Generated Content dan Fungsinya Dalam Bisnis?