A/B Testing Digital Marketing – Untuk menjalankan sebuah website bisnis, kamu perlu mengetahui banyak hal yang bisa berpengaruh pada angka conversion rate. Salah satunya adalah metode A/B Testing. Dalam bidang digital marketing, A/B Testing digunakan untuk menentukan strategi/variabel yang terbaik untuk performa website.
Tak melulu website, peran A/B Testing dalam digital marketing pun sangat luas. Kamu bisa menggunakannya untuk mengukur performa campaign, newsletter, ataupun iklan. Nah, untuk tahu lebih banyak mengenai A/B Testing, yuk kita kenali lebih jauh!
Apa Itu A/B Testing?
A/B Testing adalah eksperimen yang dilakukan untuk membandingkan beberapa strategi berbeda, mulai dari copywriting, layout visual, dan sebagainya. Hasil yang didapatkan ini bisa menjadi data untuk marketer, mana strategi yang terbaik dan bisa dikembangkan kembali.
Baca Juga: Apa Itu Growth Marketing? Pengertian, Fundamental, dan Contohnya!
Mengapa A/B Testing Penting dalam Digital Marketing?
A/B Testing memiliki peran besar untuk menaikkan angka conversion rate. Dengan adanya A/B Testing, kita dimudahkan untuk mendapatkan berbagai data audiens selama uji coba, sehingga bisa memaksimalkan budget marketing bisnis.
Untuk menjalankan A/B Testing Digital Marketing, kamu harus melalui beberapa tahapan khusus, mulai dari mengoleksi data hingga mendapatkan analisa hasil. Berikut ini adalah tahapan-tahapan di A/B Testing:
- Pilih Halaman yang Potensial
Langkah pertama yang harus kamu lakukan untuk A/B Testing adalah memilih halaman mana yang akan diuji coba. Apakah home page, landing page, atau halaman khusus lainnya.
Kamu bisa menggunakan tools seperti Google Analytics untuk membantu halaman mana saja yang memiliki performa paling bagus. Halaman yang paling sering digunakan oleh marketer adalah landing page dan juga halaman produk, sehingga audiens tidak kehilangan arah untuk menentukan aksi mereka selanjutnya.
- Membuat Hipotesis
Buatlah sebuah hipotesis atau dugaan sementara mengenai sebuah halaman di website atau konten. Misalnya, dari traffic jumlah pengunjung yang besar, ternyata <1% yang melakukan daftar akun mereka ke website.
Kamu bisa memberikan beberapa hipotesa seperti, copywriting website yang tidak relevan, tombol CTA yang kurang menarik, ataupun layout desain yang tidak mobile friendly. Hipotesis ini nantinya akan terungkap setelah proses A/B Testing sudah selesai dilakukan.
- Buat Beberapa Variasi
Hal selanjutnya yang bisa kamu lakukan adalah menentukan terlebih dahulu variabel uji coba dalam A/B Testing kali ini. Apakah dari segi copywriting, warna, tombol CTA, ataupun elemen pendukung lainnya.
Kamu bisa menggunakan satu variabel yang dirasa memiliki pengaruh dan dampak besar. Setelah satu uji coba variabel selesai, kamu bisa menguji coba beberapa variabel lainnya pada waktu yang berbeda.
Dari setiap variabel yang ada, kamu bisa membaginya ke dalam 2 versi yang berbeda. Berikan perbedaan yang signifikan pada 2 sampel uji coba tersebut, sehingga akan lebih mudah untuk menentukan mana strategi yang terbaik.
- Eksekusi Eksperimen
Lakukan A/B Testing pada setiap campaign, iklan, atau, halaman website secara berkala. Mengapa tidak disarankan untuk bersamaan? Hal ini akan menyulitkan para marketer untuk menemukan data, strategi mana yang berhasil.
Jika dilakukan secara bersamaan, data yang hadir pun akan tercampur dan kamu tidak bisa mendapatkan data akurat pada setiap variabel yang diuji coba. Gunakan A/B Testing tool yang sesuai dengan budget dan juga kebutuhanmu. Ada berbagai tools seperti Google Optimize, Thrive Optimize, dan Nelio A/B Testing.
- Dapatkan Analisa Hasil
Ketika sudah mendapatkan hasil dari uji coba A/B Testing, saatnya kamu menyesuaikan dengan hipotesis yang dibuat di awal. Apabila data yang ada sesuai dengan hipotesis, kamu bisa langsung melakukan semua perubahan untuk meningkatkan conversion rate pada website atau konten nantinya.
5 Tools Terbaik untuk A/B Testing Digital Marketing
Umumnya, terdapat berbagai tools atau plugin untuk A/B Testing yang bisa kamu gunakan. Berikut ini adalah 5 rekomendasi tools A/B Testing yang paling populer!
1. Nelio A/B Test
Nelio A/B Test adalah tools untuk membantu dalam melakukan A/B Testing yang bisa kamu gunakan di WordPress. Tools ini memberikan berbagai matriks detail, sehingga kamu bisa lebih tahu, elemen mana saja yang paling berpengaruh pada saat uji coba. Untuk menggunakan tools ini, kamu harus merogoh kocek mulai dari $29 perbulan.
2. Google Optimize
Google Optimize pasti sudah tidak asing lagi terdengar di telinga. Google Optimize adalah tools A/B Testing yang terintegrasi langsung ke Google Analytics. Tools yang satu ini tersedia gratis, sehingga cocok untuk digunakan oleh kamu yang ingin belajar ataupun pebisnis pemula.
Sayangnya, kamu hanya bisa menggunakan tool ini sampai pertengahan tahun ini karena Google akan menutup layanan ini.
Baca Juga: Google Optimize Dihentikan: Apa Dampaknya & Alternatifnya
3. Simple Page Tester
Simple Page Tester adalah rekomendasi tools A/B Testing berikutnya yang bisa kamu coba. Tools ini merupakan sebuah plugin yang bisa ditambahkan ke dashboard WordPress sebuah website. Tools yang satu ini terintegrasi pada WooCommerce dan juga akan memberikan dukungan pada email selama 1 tahun lamanya.
4. Thrive Optimize
Pilihan tools A/B Testing berikutnya adalah Thrive Optimize. Tools ini biasa digunakan oleh marketer profesional untuk menjalankan sebuah uji coba. Tools ini pun memiliki sistem yang cukup kompleks namun tetap bisa dilakukan oleh pemula dan tidak memerlukan skill coding handal.
5. AB Press Optimizer
AB Press Optimizer adalah rekomendasi tools A/B Testing terakhir yang bisa kamu coba. Untuk bisa mendapatkan tools ini, kamu bisa menginstallnya langsung melalui dasboard WordPress. AB Press Optimizer memberikan data secara real time dan memiliki nilai akurasi yang tinggi. Untuk bisa mendapatkan berbagai fitur lengkap di tools ini, kamu bisa berlangganan mulai dari $49 perbulannya.
Itulah seluk beluk mengenai A/B Testing yang harus kamu pahami. Dapatkan berbagai informasi, update tren, hingga strategi digital marketing terbaru lainnya dengan subscribe newsletter dari Marketing Treats! Nikmati keuntungannya dengan berlangganan newsletter sekarang juga!
1 Comment
Pingback: 10 Rekomendasi Template Digital Agency Website